Pages

Wednesday, February 5, 2014

Berburu Barongsai di Kebun Binatang Surabaya

Kali ini ceritanya, saya sebagai anggota APS dapat tugas untuk hunting foto yang berkaitan dengan tema "imlek". yap. Gong Xi Fa Cai! Bukan tugas wajib sih, ya kayak biar ada kerjaan gitu (?) haha

Jadi tanggal 2 Februari, tepatnya hari Minggu, saya nggak sengaja liat poster perayaan imlek gitu ada barongsai dan atraksi2 di Kebun Binatang Surabaya (BonBin). Karena kebetulan teman saya yang kuliah di Malang, Gracia, lagi balik ke Surabaya dan katanya dia pingin ke BonBin, saya ajak dia dan juga temen saya yang namanya Salim (yg waktu itu saya sebut di post Jalan Gula). Mereka ini semua temen SMP saya. Sebenernya ada satu lagi, yaitu Atika, dia juga kuliah di Malang di UB seperti Grace tapi sayangnya dia berhalangan hadir.

my two companies

Sekitar jam 2 siang kami berkumpul di depan pintu masuk. Waktu itu, habis hujan jadi agak ngaret dari rencana awal yaitu jam 12 siang. Harga tiket masuk BonBin 15rb, dan tidak dikenakan biaya lagi jika membawa kamera (biasanya tempat2 rekreasi ada biaya tambahan jika bawa kamera). Setelah masuk ke area BonBin, kami langsung cus ke area perhelatan atraksi barongsai. Letaknya di arah barat, jadi setelah masuk kami berjalan ke arah kanan. Disitu area yang juga sering dipakai untuk mengendarai gajah.

Sudah lama sih saya nggak lihat atraksi barongsai yang secara live dan lumayan dekat. Beruntung, saya dapat lokasi berdiri yang spotnya memungkinkan saya untuk memotret objek dengan santai, meskipun banyaknya penonton. Waktu kami datang ke lokasi, atraksi belum dimulai. Syukurlah bisa mengatur-atur settingan kamera terlebih dahulu. Di situ, kerumunan pemain mayoritas memakai baju berwarna merah (ya iyalah..), identik dengan perayaan imlek 😀

para pemain barongsai selagi persiapan

pemain barongsai dari T.I.T.D.  Tjap Thian Kiong Mojosari


Tidak lama kemudian, sekitar sepuluh menit menunggu, atraksinya pun dimulai. Gemerincing musik pengiring pun membuka atraksi. Antusiasme penonton pun bertambah ditandai dengan meriahnya sorak-sorai mereka. Dengan lihainya, sang barongsai mulai memutari area atraksi yang menambah antusiasme para penonton. Aksi pertama, barongsai akan menaiki tumpukan kursi yang tingginya kurang lebih hampir 4 meter.

Hap

Lompat!
Diiringi dengan musik perayaan yang khas, para atraksi barongsai pun meneruskan aksinya di atas tumpukan kursi tersebut. Sesekali mereka (pemain barongsai) "menggoda" penonton dengan aktingnya kebingungan nan lucu, barongsai menggeser-geser kursi yang ada di atas seolah-olah seperti ingin menjatuhkan kursi tersebut. Lalu, kemudian atraksi dilanjutkan dengan sang barongsai menangkap angpao yang dikaitkan oleh panitia pada salah satu tiang bambu.


seperti memancing ikan (?)

Ternyata atraksi tersebut adalah klimaks dari acara. Barongsai selesai, lalu dilanjutkan dengan atraksi naga.

Naga ini. Jadi dimainkan oleh beberapa pemain dengan memegang  tongkat penyangga di bawahnya sehingga naga tampak melayang




Dengan atraksi naga ini adalah tanda berakhirnya keseluruhan rangkai acara. Naga keluar dari area pertunjukan diikuti dengan pemain musik





Sunday, February 2, 2014

Liburan ke Malang-Batu-Songgoriti Bareng Teman Kuliah (Part 2- End)

Bagian kedua dari liburan kali ini adalah bagian yg paling berkesan yet melelahkan 😀

Jadi kan ceritanya kami berlima mau berkunjung ke pantai yg ada di Malang Selatan. Kami sadar jalannya jauh buat ditempuh. Namun, kami nekat2 aja. Naik bemo sampai ke terminal Landungsari, sampai disana kami nyari bus/ angkot yg ke arah selatan. Hasilnya hmmm nggak nemu. Ada taksi yg nawarkan jasanya tapi harganya kemahalan. Alhasil kami rundingan karena ya budget masing2 nggak cukup. Lalu, kami sepakat untuk beraloh ke Coban Rondo. Setelah rencana fix, kami dari Landungsari langsung naik bus yg ke arah sama pada waktu berangkat kemarin. Sekitar 40 menit, kami sampai di depan gang yg mau ke Coban Rondo, yg ada patung sapinya. Dari situ, sebenarnya ada pangkalan ojek yg nawarin lsg ke Coban Rondo-nya. Tapi, karena kami ceritanya backpacker-an (hahaha), kami putuskan buat jalan. Ya, jalan guys. 

macem foto keluarga

ini juga

Pada saat itu kami nggak tau kalau ternyata Coban Rondo masih jauh banget. banget. Kami sebenarnya juga sedang khawatir karna Adit lagi tidak dalam keadaan yg fit. Tapi, dia memaksa nggak apa-apa kalau jalan. Nekat. Ckckck. Nggakpapa lah, buat pengalaman. Dibawa asik aja~

Sekitar separuh (?), eh nggak tau juga sih, di perjalanan ke Coban Rondo ada semacam taman/playground/outbound gitu. Ada taman labirin kalau tidak salah. Kami beristirahat di situ dan sholat ashat. Pada waktu itu udah jam 4, jadi sudah sekitar 35 menit kami jalan kaki tapi nggak nyampe-nyampe. hahaha.. Kami rundingan, yakin mau nerusin perjalanan ke Coban Rondo tau turun, karena ada pak-pak petugas di situ dan bilang kalau lokasinya masih jauh dan kami hanya jalan kaki.kesana. Setelah rundingan, kami memutuskan untuk balik turun ke bawah :)) kami nggak tega karena Adit juga sedang tidak fit, lalu cuaca juga mendung semi gerimis. Jadi waktu itu kami hanya menikmati pemandangan jalan menuju Coban Rondo saja :)) dibawa asik aja karena kami merasakannya bersama-sama..

Salah fokus

A D D

Kebun
Sembari jalan balik ke patung sapi, kami merencanakan tujuan berikutnya sebagai ganti gagalnya menuju ke Coban Rondo. Pilihan pun jatuh ke Alun-Alun Kota Batu. Dari patung sapi, kami naik bison yang ke arah Jl. Panglima Sudirman. Harusnya pak supir bison yang kami tumpangi menurunkan kami di depan gereja, tapi dengan berbaik hari pak supir tersebut mau mengantarkan kami langsung ke alun-alun.
Mendung kan langitnya?

Di alun-alun, kami menghabiskan waktu sampai malam. Kira-kira jam 8 malam?
Setelah turun dari bison, kami sholat maghrib dulu di masjid dekat alun-alun. Masjid Agung An Nur namanya. Habis itu kami mengisi perut dengan bakso di daerah tersebut. Enak anget-anget cocok dengan hawa Kota Batu yang sejuk. Nggak kerasa waktu makan, hujan mengguyur di kala itu. Menambah atmosphere yang hangat sewaktu makan bakso. hahaha.. Kami juga sempat mencoba susu di Rumah Susu KUD Batu, yang terkenal juga disamping Pos Ketan Legenda 1967. Tadinya mau nyoba ketan juga tapi waktu itu antre panjang dan hujan juga. Alhasil, cuma beli susu aja. Hujan masih mengguyur waktu itu. Kami nggak bisa balik ke villa alias nggak tau juga mau balik ke villa naik apa. Alhasil, kami menghabiskan waktu menunggu hujan reda di alun-alun sambil minum susu :)) semakin malam, semakin dikit pula jumlah angkutan umum di sana. Kami pun payungan satu payung untuk berlima untuk mencegat bemo. Tapi, hasilnya nihil. nggak ada bemo yang pintu penumpangnya terbuka, semua ditutup. Dan, kami pun akhirnya mencarter taksi agar bisa balik ke villa :))

Sekian deh cerita kali ini, pengalaman liburan kali ini saya speechless karena sangat berkesan buat saya :))

Saturday, February 1, 2014

Liburan ke Malang-Batu-Songgoriti Bareng Temen Kuliah (Part 1)

Sebelum mulai ke isi post, pertama-tama HAPPY NEW YEAR 2014! hehe telat sebulan karena baru sempat nulis blog lagi. Semoga di tahun ini resolusi-resolusi bisa tercapai amiin 😇

Jadi setelah ngerasain semester satu ini, saya sama temen-temen kuliah merencanakan liburan ke Malang tepatnya ke kawasan Songgoriti. Ceritanya mau belajar jadi backpacker-an gitu. Di situ kami berniat untuk menyewa villa untuk 3 hari lamanya. H-1 minggu keberangkatan, kami beli tiket KA Penataran menuju Malang kota. Harganya sangat terjangkau sekali (udah ada sangat, ada sekali pula hehe). Iya, harga KA Penataran hanya 20rb itu untuk yg express ya, ada juga yg 5rb itu untuk KA Penataran yg berhenti-berhenti di stasiun (lupa namanya). PP hanya habis 40rb per-orang.

Tanggal 27 Januari 2014, tepatnya hari Senin, kami berangkat dari Stasiun Gubeng Lama Surabaya sekitar jam 7an (pagi).

Cus brangkat!

Foto dulu sebelum masuk kereta..
(left to right: Dian, Adit, dan Desi)

Kami kan rencana berangkat berlima (termasuk saya), tapi ada satu teman saya yang nggak bisa dihubungin sama sekali. Padahal kereta sudah mau berangkat. Beberapa kali saya dan temen-temen lain nyoba nghubungin bergantian, tetap nggak ada jawaban. Hmmm. Kami hopeless. Akhirnya kereta pun berangkat tanpa satu teman kami ini. Naik kereta dengan perasaan rasa bersalah 😑
Tapi gimana lagi ya karena dia nggak bisa dihubungin sama sekali.

Sewaktu kereta sudah berjalan melewati Stasiun Wonokromo, teman saya yang satu itu akhirnya ngirim SMS yang mengatakan dia akan brangkat via Stasiun Sidoarjo(?) lupa namanya. fyuh...

Akhirnya full team!
left to right: Charisna-Adit-Desi-Dian- dan... siapa ya? wkwk

Sepi keretanya.. mungkin karena pada waktu itu hari Senin

Akhirnya, selama kurang lebih 2,5 jam perjalanan, kami pun sampai di Stasiun Malang Kota Lama. Lebih lama dari yang saya perkirakan. Ternyata keretanya tetap berhenti2 dulu (?). Pokoknya begitu, saya kurang paham juga. Oke, sekarang tujuan kami adalah ke Songgoriti. Ya, kami naik angkot yang tujuan ke Terminal Landungsari. Harganya masih 4rb/org. Sesampainya di sana, kami langsung naik bus ke arah Songgoriti, tepatnya bus mini, tidak begitu besar bus-nya. Naik bus kalau tidak salah 6rb/org. Bus ini rutenya ke Terminal Kota Batu yang letaknya dekat dengan pasar Kota Batu. Sehabis dari situ, bus langsung melancong ke arah Pudjon, Kediri, dst.

Sekitar 35 menit, kami diturunkan di depan gapura untuk menuju ke Songgoriti, di sebelah gapura persis ada SPBU. Itu ancer-ancernya. Dan, disitu juga ada pangkalan ojek. Nah, kami kira jalan ke Songgoriti bisa ditempuh dengan berjalan kaki alias dekat, tetapi ternyata masih jauh. Alhasil, kami pakai jasa ojek tersebut plus kami juga langsung dapat info harga villa di sana. Salah satu teman kami observe villa bersama pak ojeknya. Setelah deal harganya, kami diantarkan oleh beberapa ojek ke tempat villanya. FYI, harga yang kami dapat itu sekitar 600rb, itu untuk 3 hari. Jadi, perhari kira2 200rb. Itu harganya sudah kami tawar. Saran ya, bawa teman anda yang pintar tawar-menawar dan persuasive hahaha karena sangat membantu dalam hal begini. Banyak banget villa di Songgoriti. Kalau kalian bawa kendaraan sendiri, langsung masuk kawasannya saja. Kebetulan villa yang kami pilih ada di Jalan Apel. Seperti yang saya bilang tadi, di Jalan Apel ini juga banyak rumah yang divilla-kan. Harga dan fasilitas juga macam-macam. Ada yang kamar saja, ada juga yang satu rumah disewakan. Testimoni villa yang kami tempati.. hmm sesuai harga sih. Yang penting, kamar mandi bersih dan ada kompor. Ada 2 kamar, oiya villa kami ini satu rumah sistemnya, tetapi kamar tersebut tidak kami pakai untuk tidur hahaha.. Kami memilih untuk tidur di ruang tamu. Rumahnya tidak begitu besar sih, namun tetap nyaman untuk dibuat tempat istirahat selama tiga hari itu.

Siang sampai sore hari, kami habiskan untuk recharge tenaga. Sore hari sekitar jam 16.30, kami sepakat untuk pergi ke BNS (Batu Night Spectacular). Karena kami nggak ada kendaraan, alhasil kami ngangkot. Kami naik angkot, lalu tanya ke pak supirnya apa ada angkot yang ke arah BNS. Ternyata tidak ada (?). Jadi, kami carter itu angkot, pulang-pergi.



Sampai di BNS kira-kira jam 17an. Harga tiket masuknya kalau nggak salah sekitar 30rb segitu. Itu untuk weekday. untuk weekend harganya 40rb. Ada juga tiket terusan, tp saya kurang ngerti brapa. Bisa dicheck sendiri ya di google.. Kalau di BNS, tiket wahana dan tiket htm dijual terpisah. Harga tiket wahana beda-beda. Kami sempat mencoba rumah hantu, rumah kaca, dan taman lampionnya. Harga tiket rumah hantu sekitar 20rb, rumah kaca gratis, dan taman lampion sekitar 20rb juga kalau tidak salah (?). Karena ingin menghemat budget, kami putuskan hanya mencoba dua wahana tersebut. Rumah hantu menurut saya ya standar2 saja, nggak terlalu serem buat saya. hehehe..

Ada ini... apa ya namanya lupa saya hehe 
Foto couple. haha yg bener couple itu Adit&Desi..

Lanjut cerita, jadi kami cukup lama menghabiskan waktu di BNS, terutama di taman lampion. Ini nih penampakannya..


Lapo yan???

Sedih itu kalo yg biasa motoin minta difotoin tapi hasilnya hnnnn.... :(

Wih ada twin tower! 
Istana Aladdin?


Angpao-nya ko...
Setelah puas foto-foto dan menikmati indahnya lampion-lampion serta hawa sejuknya, kami memutuskan untuk balik ke villa. Oke, sepertinya bagian pertama dari liburan ini sampai sini aja. Tadinya saya mau buat satu full post, tapi sepertinya bakal kepanjangan. See ya in next post!